Senin, 13 Januari 2014

Laporan Outing Class

LAPORAN KEGIATAN OUTING CLASS


 





Laporan ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Agama Islam



Disusun Oleh :
Nama               : Aprillia Anggraini
NIM                : B13042
Progdi             : Manajemen Informatika


POLITEKNIK IND¥NUSA SURAKARTA
2014



HALAMAN PENGESAHAN
Laporan perjalanan outing class ini telah disetujui dan disahkan pada :


Hari / Tanggal             :
Oleh                            :
Tempat                        : POLITEKNIK INDONUSA SURAKARTA



Pembimbing Akademik                                                           Dosen Pembimbing
Manajemen Informatika A                                                       Pendidikan Agama Islam


Edy Susena,S.Kom                                                                  Rusmaniar,S.Ag
NIDN.0623097702


Mengetahui,
Direktur POLITEKNIK IND¥NUSA SURAKARTA


Ir. Suci Purwandari
NIDN.0630076601
HALAMAN MOTTO

Ø  Pendidikan adalah perhiasan di waktu senang dan tempat berlindung di waktu susah
Ø Sesungguhnya pelindungmu adalah Allah SWT yang telah menurunkan Al-Qur’an dan dia melindungi orang-orang yang sholeh
Ø  Sukses tidak akan datang pada orang yang malas
Ø  Bersabar dan meminta maaf lebih baik daripada mengambil pembalasan
Ø  Menyia-nyiakan waktu setiap hari adalah pemborosan hidup
Ø  Hadir terlambat memang lebih baik daripada tidak hadir sama sekali, tetapi bila berkali-kali adalah suatu kecerobohan.
Ø  Kegagalan hanya bisa terjadi apabila kita menyerah



HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan Hasil Outing Class ini penulis persembahkan kepada :
1.        Ir.Suci Purwandari selaku direktur Politeknik Indonusa Surakarta
2.        Dhanang Sukmana Adi,S.Kom selaku Ketua Program Pendidikan Manajemen Informatika
3.        Edy Susena,S.Kom selaku Pembimbing Akademik Manajemen Informatika A
4.        Rusmaniar,S.Ag selaku Dosen Pembimbing Pendidikan Agama Islam
5.        Kedua Orang Tua yang telah memberi dukungan dan motivasi
6.        Teman-Teman Mahasiswa Politeknik Indonusa Surakarta yang telah membantu dalam penulisan laporan ini
           
KATA PENGANTAR

          Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayahNya, sehingga kami di beri kekuatan dan kemampuan untuk membuat Laporan Hasil Outing Class ini. Laporan ni disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pendidikan Agama Islam. Kami menyadari bahwa dalam penulisan ini, tidak akan selesai tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu dengan kerendahan hati, kami dalam kesempatan ini mengucapkan terrima kasih kepada :
1.      Ir.Suci Purwandari selaku direktur Politeknik Indonusa Surakarta
2.      Dhanang Sukmana Adi,S.Kom selaku ketua Program Studi Manajemen Informatika
3.      Edy Susena,S.Kom selaku Pembimbing Akademik MI A
4.      Rusmaniar,S.Ag selaku Dosen Pembimbing Pendidikan Agama Islam
5.      Kedua Orang Tua, yang telah memberi do’a serta dukungannya
6.      Rekan-Rekan semua, atas segala bantuan dan kerjasamanya
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Akhirnya, dengan segala kerendahan hati yang tulus, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca dan pihak-pihak yang memerlukan.


Surakarta,    Januari 2014


Penulis


           



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
HALAMAN MOTTO
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B.     Tujuan
C.     Manfaat
BAB II LAPORAN HASIL OUTING CLASS
A.  Makam Sunan Muria
B.   Makam Sunan Kudus
C.   Makam Sunan Kalijaga
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
A.   Kesimpulan
B.   Saran
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN


A.      LATAR BELAKANG
Outing class merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan serta menimbulkan potensi belajar mahasiswa. Potensi tersebut berupa olah pikir. Sampai saat ini, outing class merupakan media yang  paling  efektif  dan efisien dalam menyampaikan suatu ilmu pelajaran bukan  hanya dari teori saja, kebenaran dan bukti nyata dilapangan perlu kita ketahui, adapun kita akan melaksanakan outing class di tiga tempat antara lain Makam Sunan Muria , Makam Sunan Kudus , dan Makam Sunan Kalijaga.

B.       TUJUAN
Adapun tujuan dalam kegiatan ini diharapkan para mahasiswa selain menambah ilmu pengetahuan juga dapat menerapkan ilmu pengetahuan baik di dalam perjalanan ditempat tujuan maupun dalam perjalanan pulang.Misalnya dalam pelajaran agama siswa dapat mengerjakan ibadah sholat dalam perjalanan,dengan berhenti di Mesjid yang dilewatinya Sedang ditempat tujuan siswa dapat melihat langsung bukti-bukti sejarah.

C.              MANFAAT
Manfaat Outing Class ini antara lain adalah :
1.              Menambah ilmu pengetahuan, wawasan yang umum dan luas
2.              Mengenal tempat-tempat bersejarah di Kota Demak
3.              Mengetahui asal-usul makam – makam bersejarah
4.              Mempererat keakraban sesama mahasiswa
5.              Kebersamaan yang sangat erat dan kerjasama antar kelompok



BAB II
LAPORAN HASIL OUTING CLASS


A.              MAKAM SUNAN MURIA
Sunan Muria yang memiliki nama asli Raden Umar Said adalah putra Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama Muria diambil dari nama tempat tinggal terakhir beliau di lereng Gunung Muria, kira-kira delapan belas kilometer ke utara Kota Kudus.Sunan Muria lebih suka tinggal di daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Tempat tinggal beliau terletak di salah satu puncak Gunung Muria yang bernama Colo. Di sana Sunan Muria banyak bergaul dengan rakyat jelata sambil mengajarkan keterampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut. Beliaulah satu-satunya wali yang tetap mempertahankan kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam.  Salah satu hasil dakwah beliau melalui media seni adalah tembang Sinom dan Kinanti.Sunan Muria sering berperan sebagai penengah dalam konflik internal di Kesultanan Demak (1518-1530). Beliau dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juwana hingga sekitar Kudus dan Pati. Peranan serta jasa Sunan Muria semasa hidupnya membuat makam beliau yang terletak di Gunung Muria sampai hari ini tidak pernah sepi peziarah.
Sunan Muria dimakamkan di atas puncak bukit bernama bukit Muria. Dari pintu gerbang masih naik lewat beratus tangga (undhagan) menuju ke komplek makamnya, yang terletak persis di belakang Masjid Sunan Muria. Mulai naik dari pintu gerbang pertama paling bawah hingga sampai pelataran Masjid jaraknya kurang lebih 750 meter jauhnya.Setelah kita memasuki pintu gerbang makam, tampak di hadapan kita pelataran makam yang dipenuhi oleh 17 batu nisan. Menurut Juru Kunci makam, itu adalah makamnya para prajurit dan para punggawa (orang-orang terdekat, ajudan dan semacam Patih dalam Keraton).
Di batas utara pelataran ini berdiri bangunan  cungkup makam beratapkan sirap dua tingkat. Di dalamnya terdapat makamnya Sunan Muria. Di sampingnya sebelah timur, ada nisan yang konon makam puterinya perempuan bernama Raden Ayu Nasiki. Dan tepat di sebelah barat dinding belakang Masjid Muria, sebelah selatan mihrab terdapat makamnya Panembahan Pengulu Jogodipo, yang menurut keterangan Juru Kunci  adalah putera sulung Sunan Muria.

B.       MAKAM SUNAN KUDUS
Sunan Kudus Ja’far Sodiq, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Kudus, adalah putera dari Raden Usman Haji yang bergelar dengan sebutan Sunan Ngudung di Jipang Panolan (ada yang mengatakan letaknya disebelah utara kota blora). Semasa hidupnya Sunan Kudus mengajarkan agama Islam disekitar daerah Kudus khususnya dan di Jawa Tengah pesisir utara pada umumnya. beliau terhitung salah seorang ulama,guru besar agama yang telah mengajar serta menyiarkan agama islam di daerah Kudus dan sekitarnya, terkenal dengan keahliannya dalam  ilmu agama, terutama dalam Ilmu Tauhid, Usul, Hadist, Sastra Mantiq dan lebih-lebih di dalam ilmu fiqih. Oleh sebab itu beliau digelari dengan sebutan sebagai Waliyyul 'Ilmi. menurut riwayat beliau juga termasuk salah seorang pujangga yang berinisiatif mengarang cerita-cerita pendek yang berisi filsafat serta berjiwa agama. diantara buah ciptaannya yang terkenal, adalah Gending Maskumambang dan Mijil. Peninggalan Sunan Kudus antara lain adalah Masjid Raya di-Kudus, yang kemudian dikenal dengan sebutan masjid menara Kudus. Oleh karena di halaman masjid tersebut terdapat sebuah menara kuno yang indah. Mengenai asal-usulnya nama Kudus menurut dongeng (legenda) yang hidup dikalangan masyarakat setempat ialah, bahwa dahulu Sunan Kudus pernah pergi naik haji sambil menuntut ilmu di tanah arab, kemudian beliaupun mengajar pula di sana. pada suatu masa, di tanah arab konon berjangkit suatu wabah penyakit yang membahayakan, penyakit mana kemudian menjadi reda, berkat jasa sunan kudus., oleh karena itu, seorang amir disana berkenan untuk memberikan suatu hadian kepada beliau. akan tetapi beliau menolak,hanya kenang-kenangan beliau meminta sebuah batu. Batu tersebut katanya berasal dari kota Baitul Makdis, atau Jeruzalem, maka sebagai peringatan kepada kota dimana Ja'far Sodiq hidup serta bertempat tinggal, kemudian diberikan nama Kudus. Bahkan menara yang terdapat di depan masjid itupun juga menjadi terkenal dengan sebutan menara Kudus.
Adapun mengenai nama Kudus atau Al Kudus ini di dalam buku Encyclopedia Islam antara lain disebutkan : "Al kuds the usual arabic nama for Jeruzalem in later times, the olders writers call it commonly bait al makdis (according to some : mukaddas), with really meant the temple (of solomon), a translation of the hebrew bethamikdath, but itu because applied to the whole town." Mengenai perjuangan Sunan Kudus dalam menyebarkan agama Islam tidak berbeda dengan para wali lainnya, yaitu senantiasa dipakai jalan kebijaksanaan, dengan siasat dan taktik yang demikian itu, rakyat dapat diajak memeluk Agama Islam.

C.      MAKAM SUNAN KALIJAGA
Pada tahun 1500 sunan kalijaga wafat dan dimakamkan di Kadilangu. Sampai sekarang makamnya tetap dihormati oleh setiap orang Jawa, bahkan kaisar (Sunan) Solo dalam bulan puasa selalu menyuruh orang-orang kepercayaannya untuk mengunjungi makam tersebut. Setelah Sunan Kalijaga wafat kekuasaan Kadilangu beralih kepada anak cucunya turun-temurun menurut garis keturunan lurus kebawah sampai keturunan ketujuh dengan gelar “Panembahan”. Mulai keturunan ke delatan samapi keturunan ke duabelas dengan gelar “Pangeran Wijil”. Pangeran Wijil yang terakhir meninggal dunia pada tanggal 11 Oktobr 1880. (Surat Residen Semarang No. 11338/1 tanggal. 22 Desember 1880 kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda).
Makam Sunan Kalijaga berada di Kelurahan Kadilangu yang berjarak kurang lebih 1 (satu) kilometer di sebelah Selatan kota Demak.Makam Sunan Kalijaga tersebut dari waktu ke waktu senantiasa ramai dikunjungi peziarah, baik siang maupun malam, terlebih lagi pada malam Jum’at Kliwon.Sunan Kalijaga atau Raden Sahid adalah salah satu Wali Sanga yang dilahirkan di Tuban pada Tahun 1455 M,putra Adipati Tuban Wilatika dengan istrinya Dewi Sukati seorang putri Majapahit. Sunan Kalijaga mempunyai kelebihan dan sangat bijak dalam menyebarkan ajaran agama Islam, yaitu dengan menggunakan unsur-unsur tradisi dan kebudayaan Jawa sebagai media dakwah.
Pada akhirnya Sunan Kalijaga bertempat tinggal di Kadilangu, Demak hingga wafatnya dan dimakamkan disana pada Tahun 1586 M.Konon Sunan Kalijaga dikaruniai umur panjang,sehingga mengalami 3 (tiga) masa pemerintahan, yaitu Kerajaan Demak, Kerajaan Pajang dan awal berdirinya Kerajaan Mataram.
Makam Sunan Kalijaga yang terletak di Kadilangu, dengan jarak sekitar 1,5 Km dari masjid Agung Demak menuju arah tenggara. Jika anda datang dari arah Kota Semarang, sebelum sampai di pusat Kota Demak, bisa mampir dulu di komplek pemakaman ini.
Makam Sunan Kalijaga itu kini berada di dalam rumah yang kokoh dengan ukiran Jepara terbaik dibagian pintu, jendela maupun tiang-tiangnya. Bisa dibayangkan betapa pada jaman wali dulu, ketika Sunan Kalijaga bermukim dan mengajar di sana, tempat itu tentu jauh lebih sunyi daripada sekarang. Tanpa listrik tentu, dan tanpa suara bising dari jalan raya antar kota.Namun meski dahulu kala Kadilangu adalah desa yang sunyi, bisa dibayangkan terdapat keceriaan, berkat wibawa seorang wali yang cinta dengan kesenian. Wali yang siap dan terbuka dalam setiap perubahan.
Selain untuk ziarah kubur, Kadilangu juga digunakan sebagai tempat prosesi sakral bagi warga Demak. Khususnya yaitu setiap tanggal 10 Dzulhijjah terdapat acara penjamasan benda pusaka peninggalan Sunan Kalijaga yang berupa Keris Kyai Carubuk dan Kotang Ontokusumo. Dalam penjamasan benda pusaka diiring di kota Demak. Pembukaan atau prosesi dimulai dari penopo kabupaten, lalu menyusuri kota Demak sambil diiringi berbagai kesenian, baik seni Islami maupun daerah. Sesampai di kompleks Kadilangu, para rombongan mampir dulu ke pendopo kasepuhan.Dalam prosesi pencucian, tidak semua warga diperbolehkan masuk. Yang diperbolehkan masuk hanya keluarga kasepuhan, pemerintah daerah dan para tamu undangan. Bagi warga yang ingin masuk ke lokasi harus sabar menunggu sampai acara selesai. Setelah selesai pencucian benda pusaka dikembalikan lgi dan diserahkan oleh keluarga kasepuhan. Dan sampai sekarang prosesi yang seperti itu masih berlaku dan sudah membudaya bagi warga Demak.



BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.      KESIMPULAN
Kegiatan Outing Class dapat berjalan dengan baik , aman , lancar , dan tertib sesuai dengan yang direncanakan. Dalam kegiatan Outing Class ini terjalin kerjasama yang baik antar mahasiswa.
B.       SARAN
Kegiatan Outing Class sangat baik manfaatnya, agar setiap tahun diadakan kegiatan tersebut. Karena kegiatan ini memerlukan dana maka saran agar diadakan tabungan mahasiswa sehingga tidak terdadak.















 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar